Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menetapkan monkeypox atau mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC). Status PHEIC diumumkan pada 14 Agustus 2024 menyusul peningkatan kasus mpox di Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara di Afrika. Tentang hal ini, Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kese (Kemenkes) dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M mengatakan tidak ada pembatasan perjalanan dari atau ke negara negara yang mengalami peningkatan kasus mpox .
Meski begitu, pelaku perjalanan dari Indonesia harus berhati hati dan tidak boleh lengah jika tetap ingin bepergian ke negara terjangkit terutama Afrika. “Hingga saat ini, tidak ada travel warning ataupun pembatasan perjalanan ke maupun dari Afrika, tetapi pemerintah mengimbau kepada pelaku perjalanan dari Indonesia ke Afrika untuk berhati hati," imbau Farchanny, dilansir dari laman Kemenkes, Sabtu (24/8/2024). Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Serta berperilaku seksual yang sehat dan aman,” tambah Farchany. Digadang Sebagai Kandidat Terkuat Penjabat Gubernur NTT, Ini Penjelasan Thomas Umbu Pati Profil Thomas Umbu Pati Calon Penjabat Gubernur NTT, Putra Sumba Deputi Pengendalian Otorita IKN
Harta Kekayaan Ayodhia GL Kalake Senilai Rp 5 Miliar Lebih, Penjabat Gubernur NTT Tak Punya Hutang BREAKING NEWS: Ayodhia GL Kalake Dikabarkan Jadi Penjabat Gubernur NTT Merujuk laporan “Multi country outbreak of mpox. External Situation Report 35” yang diterbitkan WHO pada 12 Agustus 2024, tercatat sebanyak 99.176 kasus konfirmasi Mpox, termasuk 208 kematian.
Seluruh kasus dilaporkan oleh 116 negara anggota WHO sejak 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2024. Di benua Afrika, Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan jumlah kasus mpox tertinggi, yakni menyumbang sekitar 96 persen dari total kasus di benua tersebut. Selama periode enam bulan terakhir (1 Januari 30 Juni 2024), Afrika mengonfirmasi lebih banyak kasus Mpox dibandingkan wilayah lain dalam dua bulan berturut turut.
Hal ini dapat dikaitkan dengan meluasnya wabah dan meningkatnya jumlah kasus di wilayah tersebut, terutama di Republik Demokratik Kongo. Dalam laporan terbaru WHO pada 15 Agustus 2024, Swedia menjadi negara pertama di luar benua Afrika yang mengonfirmasi Mpox berjenis Clade Ib pada seseorang dengan riwayat perjalanan ke Afrika Tengah. Clade I dianggap lebih parah dan menular dibandingkan MPXV Clade II.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.